Belakangan ini, banyak orang merasa bingung dengan angka astronomis utang negara AS. Beberapa mungkin masih ingat bahwa sebelumnya ada media yang memprediksi bahwa jatuh tempo besar-besaran utang negara AS pada bulan Juni bisa memicu krisis, tetapi mengapa sekarang jarang ada berita lanjutan? Mari kita telusuri tahap kunci pertumbuhan cepat utang negara AS.
Pertama, masa pemerintahan Obama adalah tahap penting pertama di mana utang negara melonjak. Untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh krisis subprime mortgage 2008, pemerintah Amerika Serikat menerapkan tiga putaran kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), yang menyebabkan utang negara meningkat dari 8 triliun dolar menjadi 17 triliun dolar, meningkat sebesar 9 triliun dolar. Selanjutnya, selama masa jabatan kedua Obama, utang negara terus tumbuh perlahan hingga mencapai 20 triliun dolar, dengan total peningkatan lebih dari dua kali lipat.
Tahap pertumbuhan signifikan kedua terjadi setelah meletusnya pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Untuk mendukung masyarakat melewati masa sulit, pemerintah AS meluncurkan program bantuan besar-besaran, memberikan 1200 dolar AS per bulan kepada setiap warga negara selama 18 bulan. Program ini mencakup 330 juta penduduk, yang menyebabkan utang negara melonjak sebesar 7,2 triliun dolar AS. Selama masa pemerintahan Biden, skala utang negara terus berkembang, tetapi laju pertumbuhannya relatif lambat.
Saat ini, utang negara AS telah melampaui angka 37 triliun dolar. Yang perlu dicatat adalah bahwa rata-rata suku bunga utang negara AS adalah 3,4%, yang berarti perlu membayar bunga sebesar 1,258 triliun dolar setiap tahun. Mengingat pendapatan tahunan pemerintah federal AS sekitar 4,4 triliun dolar, pengeluaran bunga saja menyerap 28,5% dari pendapatan.
Dengan total utang negara yang terus meningkat, beban bunga pasti akan semakin berat. Ini juga menjelaskan mengapa Trump mendesak ketua Federal Reserve Powell untuk menurunkan suku bunga, guna mengurangi biaya pembiayaan utang negara.
Melihat ke depan, jika utang negara AS mencapai 500.000 orang dolar, bahkan jika mempertahankan tingkat suku bunga saat ini, akan menghadapi tekanan keuangan yang besar. Perlu dicatat bahwa sebelumnya beberapa media dalam negeri memprediksi bahwa pada bulan Juni utang negara AS mungkin mengalami default, tetapi pernyataan ini kurang didukung oleh analisis data yang mendalam.
Secara keseluruhan, masalah utang negara AS adalah isu ekonomi yang kompleks, yang memerlukan perhatian terus-menerus terhadap tren perkembangan dan dampak potensialnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
20 Suka
Hadiah
20
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OptionWhisperer
· 07-14 17:06
Terus saja sebarkan koin, siapa yang berani bilang apa.
Lihat AsliBalas0
SolidityNewbie
· 07-12 05:39
Akhirnya tetap bergantung pada mencetak uang.
Lihat AsliBalas0
HappyToBeDumped
· 07-12 02:51
Meminjam uang juga harus berpura-pura kaya, haha, orang miskin.
Lihat AsliBalas0
RektDetective
· 07-12 02:49
Kapan akan terjadi ledakan? Obligasi AS sangat menarik
Belakangan ini, banyak orang merasa bingung dengan angka astronomis utang negara AS. Beberapa mungkin masih ingat bahwa sebelumnya ada media yang memprediksi bahwa jatuh tempo besar-besaran utang negara AS pada bulan Juni bisa memicu krisis, tetapi mengapa sekarang jarang ada berita lanjutan? Mari kita telusuri tahap kunci pertumbuhan cepat utang negara AS.
Pertama, masa pemerintahan Obama adalah tahap penting pertama di mana utang negara melonjak. Untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh krisis subprime mortgage 2008, pemerintah Amerika Serikat menerapkan tiga putaran kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), yang menyebabkan utang negara meningkat dari 8 triliun dolar menjadi 17 triliun dolar, meningkat sebesar 9 triliun dolar. Selanjutnya, selama masa jabatan kedua Obama, utang negara terus tumbuh perlahan hingga mencapai 20 triliun dolar, dengan total peningkatan lebih dari dua kali lipat.
Tahap pertumbuhan signifikan kedua terjadi setelah meletusnya pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Untuk mendukung masyarakat melewati masa sulit, pemerintah AS meluncurkan program bantuan besar-besaran, memberikan 1200 dolar AS per bulan kepada setiap warga negara selama 18 bulan. Program ini mencakup 330 juta penduduk, yang menyebabkan utang negara melonjak sebesar 7,2 triliun dolar AS. Selama masa pemerintahan Biden, skala utang negara terus berkembang, tetapi laju pertumbuhannya relatif lambat.
Saat ini, utang negara AS telah melampaui angka 37 triliun dolar. Yang perlu dicatat adalah bahwa rata-rata suku bunga utang negara AS adalah 3,4%, yang berarti perlu membayar bunga sebesar 1,258 triliun dolar setiap tahun. Mengingat pendapatan tahunan pemerintah federal AS sekitar 4,4 triliun dolar, pengeluaran bunga saja menyerap 28,5% dari pendapatan.
Dengan total utang negara yang terus meningkat, beban bunga pasti akan semakin berat. Ini juga menjelaskan mengapa Trump mendesak ketua Federal Reserve Powell untuk menurunkan suku bunga, guna mengurangi biaya pembiayaan utang negara.
Melihat ke depan, jika utang negara AS mencapai 500.000 orang dolar, bahkan jika mempertahankan tingkat suku bunga saat ini, akan menghadapi tekanan keuangan yang besar. Perlu dicatat bahwa sebelumnya beberapa media dalam negeri memprediksi bahwa pada bulan Juni utang negara AS mungkin mengalami default, tetapi pernyataan ini kurang didukung oleh analisis data yang mendalam.
Secara keseluruhan, masalah utang negara AS adalah isu ekonomi yang kompleks, yang memerlukan perhatian terus-menerus terhadap tren perkembangan dan dampak potensialnya.