Pemilihan Presiden AS Memanas: Penampilan Harris Menonjol, Trump Menghadapi Tantangan
Baru-baru ini, situasi pemilihan presiden Amerika Serikat semakin tegang. Dalam debat kandidat pada 10 September, penampilan Harris melebihi harapan dan mendapatkan pujian luas. Sebaliknya, penampilan Trump terkesan biasa saja. Hasil debat ini berdampak signifikan terhadap situasi pemilihan, pasar taruhan merespons dengan cepat, harga kontrak untuk terpilihnya Harris naik, sementara harga kontrak untuk Trump turun.
Harris menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam beberapa isu selama debat. Dia menunjukkan pemahaman terhadap pemilih wanita dalam masalah aborsi, berbagi pengalaman pribadi tentang masalah ras, dan menekankan rencana pengembangan di masa depan. Sebaliknya, Trump lebih fokus pada isu-isu tradisional seperti imigrasi ilegal, kebijakan tarif, dan pasokan energi fosil, yang sulit menarik pemilih independen.
Namun, jalan menuju pemilihan tidaklah mulus. Pada 24 September, kantor kampanye Harris yang terletak di Arizona mengalami penembakan, yang memicu berbagai spekulasi. Beberapa orang berpendapat bahwa ini adalah tindakan balas dendam dari pendukung Trump, sementara yang lain meragukan bahwa ini adalah skenario yang disutradarai oleh tim Harris. Bagaimanapun, peristiwa ini kembali mendorong situasi pemilihan menjadi semakin memanas.
Dalam hal pendanaan, Harris menunjukkan keunggulan yang jelas. Data terbaru menunjukkan bahwa pengeluaran harian tim Harris jauh melampaui kampanye Trump, rata-rata lebih tinggi $4,9 juta per hari. Dalam hal kemampuan penggalangan dana, Harris juga unggul jauh, dengan total dana yang dikumpulkan mencapai $404 juta pada akhir Agustus, sementara Trump hanya mengumpulkan $295 juta. Dana ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk kampanye Harris.
Meskipun Harris memiliki berbagai keuntungan identitas, seperti latar belakang minoritas, berasal dari keluarga imigran, dan identitas sebagai wanita, karir politiknya juga tidak lepas dari kontroversi. Beberapa keputusan dan perilakunya saat menjabat sebagai jaksa mendapat kritik, dan beberapa tindakannya selama proses kampanye juga memicu keraguan.
Saat ini, Harris sedikit unggul atas Trump dalam jajak pendapat. Dalam jumlah suara pemilih yang sudah ditentukan, Harris mendapatkan 226 suara, sedangkan Trump mendapatkan 219 suara. Untuk memenangkan pemilihan, Harris masih membutuhkan 44 suara pemilih, sementara Trump membutuhkan 51 suara.
Kedua kandidat memiliki perbedaan signifikan dalam kebijakan mereka. Harris cenderung untuk memberikan subsidi kepada warga melalui ekspansi fiskal, yang dapat menyebabkan peningkatan utang jangka pendek dan berdampak negatif pada aset obligasi, tetapi mungkin mendukung dolar. Kebijakan pajaknya juga dapat memberikan tekanan pada saham AS. Sebaliknya, kebijakan Trump mungkin lebih menguntungkan bagi saham AS, komoditas siklis, dan bitcoin, tetapi dapat mempengaruhi dolar.
Dalam dua bulan ke depan, situasi pemilihan masih memiliki variabel. Pemilihan umum di AS menggunakan "sistem pemilih", sehingga jumlah suara populer tidak dapat secara langsung menentukan kemenangan. Saat ini, situasi pemilihan di negara bagian yang berayun lebih intens dari sebelumnya, dan Trump masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Hasil akhir pemilihan ini akan memiliki dampak yang mendalam di AS dan di seluruh dunia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FlyingLeek
· 08-04 08:28
Situasi pemilihan benar-benar membingungkan.
Lihat AsliBalas0
ThesisInvestor
· 08-03 20:31
Pasar mencerminkan segalanya
Lihat AsliBalas0
CryptoAdventurer
· 08-01 16:45
Pertunjukan baru saja dimulai
Lihat AsliBalas0
LiquidityNinja
· 08-01 16:44
Polling tidak mewakili segalanya
Lihat AsliBalas0
gaslight_gasfeez
· 08-01 16:40
Perbedaan besar dalam output pandangan
Lihat AsliBalas0
ForkTongue
· 08-01 16:38
Situasi pemilihan yang tidak jelas sulit diprediksi
Pemilu AS Memanas: Harris Memimpin Survei, Trump Menghadapi Berbagai Tantangan
Pemilihan Presiden AS Memanas: Penampilan Harris Menonjol, Trump Menghadapi Tantangan
Baru-baru ini, situasi pemilihan presiden Amerika Serikat semakin tegang. Dalam debat kandidat pada 10 September, penampilan Harris melebihi harapan dan mendapatkan pujian luas. Sebaliknya, penampilan Trump terkesan biasa saja. Hasil debat ini berdampak signifikan terhadap situasi pemilihan, pasar taruhan merespons dengan cepat, harga kontrak untuk terpilihnya Harris naik, sementara harga kontrak untuk Trump turun.
Harris menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam beberapa isu selama debat. Dia menunjukkan pemahaman terhadap pemilih wanita dalam masalah aborsi, berbagi pengalaman pribadi tentang masalah ras, dan menekankan rencana pengembangan di masa depan. Sebaliknya, Trump lebih fokus pada isu-isu tradisional seperti imigrasi ilegal, kebijakan tarif, dan pasokan energi fosil, yang sulit menarik pemilih independen.
Namun, jalan menuju pemilihan tidaklah mulus. Pada 24 September, kantor kampanye Harris yang terletak di Arizona mengalami penembakan, yang memicu berbagai spekulasi. Beberapa orang berpendapat bahwa ini adalah tindakan balas dendam dari pendukung Trump, sementara yang lain meragukan bahwa ini adalah skenario yang disutradarai oleh tim Harris. Bagaimanapun, peristiwa ini kembali mendorong situasi pemilihan menjadi semakin memanas.
Dalam hal pendanaan, Harris menunjukkan keunggulan yang jelas. Data terbaru menunjukkan bahwa pengeluaran harian tim Harris jauh melampaui kampanye Trump, rata-rata lebih tinggi $4,9 juta per hari. Dalam hal kemampuan penggalangan dana, Harris juga unggul jauh, dengan total dana yang dikumpulkan mencapai $404 juta pada akhir Agustus, sementara Trump hanya mengumpulkan $295 juta. Dana ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk kampanye Harris.
Meskipun Harris memiliki berbagai keuntungan identitas, seperti latar belakang minoritas, berasal dari keluarga imigran, dan identitas sebagai wanita, karir politiknya juga tidak lepas dari kontroversi. Beberapa keputusan dan perilakunya saat menjabat sebagai jaksa mendapat kritik, dan beberapa tindakannya selama proses kampanye juga memicu keraguan.
Saat ini, Harris sedikit unggul atas Trump dalam jajak pendapat. Dalam jumlah suara pemilih yang sudah ditentukan, Harris mendapatkan 226 suara, sedangkan Trump mendapatkan 219 suara. Untuk memenangkan pemilihan, Harris masih membutuhkan 44 suara pemilih, sementara Trump membutuhkan 51 suara.
Kedua kandidat memiliki perbedaan signifikan dalam kebijakan mereka. Harris cenderung untuk memberikan subsidi kepada warga melalui ekspansi fiskal, yang dapat menyebabkan peningkatan utang jangka pendek dan berdampak negatif pada aset obligasi, tetapi mungkin mendukung dolar. Kebijakan pajaknya juga dapat memberikan tekanan pada saham AS. Sebaliknya, kebijakan Trump mungkin lebih menguntungkan bagi saham AS, komoditas siklis, dan bitcoin, tetapi dapat mempengaruhi dolar.
Dalam dua bulan ke depan, situasi pemilihan masih memiliki variabel. Pemilihan umum di AS menggunakan "sistem pemilih", sehingga jumlah suara populer tidak dapat secara langsung menentukan kemenangan. Saat ini, situasi pemilihan di negara bagian yang berayun lebih intens dari sebelumnya, dan Trump masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Hasil akhir pemilihan ini akan memiliki dampak yang mendalam di AS dan di seluruh dunia.